Penjelasan tentang Skizofrenia yang Diduga Diidap Ibu Pembunuh Anak di Bekasi

[info_penulis_custom]
skizofrenia kasus ibu bunuh anak bekasi
Skizofrenia (Ilustrasi: iStock).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Seorang ibu berinisial SNF (25) yang membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 5 tahun di perumahan Sumarecon, Bekasi, Jawa Barat, diduga mengidap skizofrenia. Apa itu skizofrenia? Simak penjelasan berikut.

Indikasi penyakit kejiwaan skizofrenia yang diderita SNF disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus setelah pihaknya memeriksakan psikologi tersangka kepada ahli kejiwaan.

Disebutkan, indikasi skizofrenia yang dialami pelaku berupa gangguan emosi, delusi atau waham, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi.

Indikasi tersebut berdasarkan hasil tes tim psikologi dari  Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota (DP3A) Kota Bekasi.

BACA JUGA: Waspada, Tanda Skizofrenia Pada Orang Tua Berikut!

Berikut ulasan mengenai skizofrenia:

Mengutip laman RS Siloam, skizofrenia adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku.

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang cukup serius, karena penderitanya akan mengalami kesulitan dalam membedakan antara khayalan dan realita, sehingga.

Penderita skizofrenia umumnya mengalami perilaku abnormal, seperti delusi dan halusinasi. Maka, tak jarang masyarakat menganggap “gila” terhadap penderita skizofrenia ini. Adapun, delusi merupakan kondisi penderita yang tidak bisa membedakan antara hal yang nyata dan tidak nyata.

Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO), hingga Januari 2022 lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini.

Baik pria maupun wanita, keduanya sama-sama berpotensi untuk mengalami skizofrenia. Namun pada beberapa kasus, pria biasanya lebih dulu menunjukkan gejala skizofrenia dibandingkan wanita.

Penyebab Skizofrenia

Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, tetapi beberapa faktor dapat menjadi memicu, seperti:

1. Faktor Genetik dan Lingkungan

Gangguan skizofrenia dapat dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan ini, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa.

Selain itu, faktor lingkungan seperti infeksi virus atau kekurangan nutrisi saat di kandungan, juga hidup di lingkungan yang penuh tekanan sehingga mengalami stres berat dapat memicu seseorang mengidap skizofrenia.

2. Perbedaan Struktur Otak

Meski tidak diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, namun terdapat dugaan bahwa gangguan kejiwaan ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak.

3. Masalah Keseimbangan Kimia di Otak

Kemudian juga diyakini bahwa ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat dapat memicu skizofrenia.

4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Skizofrenia juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.

Jenis-Jenis Skizofrenia

Berdasarkan tanda-tanda yang muncul, skizofrenia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya yaitu:

1. Skizofrenia Paranoid

Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling umum terjadi, di mana beberapa gejala utamanya adalah delusi dan halusinasi terhadap ketakutan tertentu.

Penderita kondisi ini sering kali memiliki kecurigaan berlebih pada orang-orang di sekitarnya sehingga sulit mengendalikan emosi atau keinginannya.

2. Skizofrenia Katatonik

Skizofrenia katatonik termasuk kondisi yang paling langka, biasanya ditandai dengan gerakan secara tiba-tiba, tidak biasa, dan terbatas.

Penderitanya bisa saja beralih dari sangat aktif ke diam dalam sekejap dan sebaliknya. Mereka juga tidak banyak bicara, namun sering meniru ucapan atau gerakan orang lain.

3. Skizofrenia Tidak Terdiferensiasi

Skizofrenia tidak terdiferensiasi menunjukkan berbagai gejala dari tipe skizofrenia lainnya. Misalnya, penderita bisa saja tidak banyak bicara atau berekspresi sekaligus mengalami kebingungan atau paranoid.

4. Schizoaffective Disorder

Penderita schizoaffective disorder umumnya mengalami delusi yang disertai dengan satu atau lebih gejala gangguan mood atau suasana hati.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.