Saat Perang Dagang Memanas, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 4 Tahun Terakhir

[info_penulis_custom]
Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 4 Tahun
Ilustrasi- PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), didirikan pada tanggal 7 Mei 2019 (dok. pertamina-kpb)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Eskalasi perang dagang AS-Cina menekan harga minyak mentah Brent hingga mendekati $60 per barel, level terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran resesi global dan penurunan minat pasar terhadap aset berisiko.

Perang dagang yang semakin memanas menekan harga minyak acuan dunia ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Harga minyak acuan Brent merosot 4,2% hingga jatuh mendekati $60 per barel, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate turun lima hari berturut-turut.

Penurunan harga minyak terjadi di tengah eskalasi perang dagang akibat aksi saling balas tarif impor antara AS dan Cina. Kondisi ini memicu kekhawatiran terjadinya reses

Kerugian ini diperparah oleh keputusan organisasi negara pengekspor minyak bumi dan sekutunya atau OPEC+ untuk melonggarkan pembatasan pasokan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Kedua hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak akan melebihi permintaan.

“Eskalasi tarif terus memperburuk prospek pertumbuhan global, meninggalkan risiko penurunan lebih lanjut terhadap permintaan minyak. Tanpa adanya tanda-tanda de-eskalasi, risiko tetap condong ke sisi negatifnya,” kata kepala strategi komoditas di ING Groep NV di Singapura, Warren Patterson dikutip dari Bloomberg melalui katadata, Rabu (9/4/2025).

Trump terus mendorong penerapan bea masuk yang lebih tinggi untuk 60 mitra dagang yang ia sebut sebagai pelanggar terburuk. Pungutan ini berlaku setelah tengah malam waktu New York. Dia juga menerapkan bea masuk sebesar 104% untuk banyak barang Cina setelah Beijing membalas AS dengan bea masuknya sendiri.

“Dengan asumsi Cina tidak mengumumkan putaran tarif balasan lainnya, maka Brent seharusnya dapat bertahan di atas US$ 60 per barel. Namun, jika kita melihat putaran pembalasan lainnya, maka penurunan lebih rendah hingga US$ 60 tampaknya mungkin terjadi,” kata kepala riset komoditas dan karbon di Westpac Banking Corp, Robert Rennie.

(Usk)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Eskalasi perang dagang AS-Cina menekan harga minyak mentah Brent hingga mendekati $60 per barel, level terendah dalam empat tahun terakhir. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran resesi global dan penurunan minat pasar terhadap aset berisiko.

Perang Dagang Semakin Memanas

Perang dagang yang semakin memanas menekan harga minyak acuan dunia ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Harga minyak acuan Brent merosot 4,2% hingga jatuh mendekati $60 per barel, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate turun lima hari berturut-turut.

Penurunan harga minyak terjadi di tengah eskalasi perang dagang akibat aksi saling balas tarif impor antara AS dan Cina. Kondisi ini memicu kekhawatiran terjadinya reses

OPEC Melaonggarkan Pembatasan Pasokan

Kerugian ini diperparah oleh keputusan organisasi negara pengekspor minyak bumi dan sekutunya atau OPEC+ untuk melonggarkan pembatasan pasokan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Kedua hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak akan melebihi permintaan.

BACA JUGA:

Pengamat: Kemakmuran Ekonomi Awal Orde Baru bukan karena Dwifungsi Militer tapi Produksi Minyak dan Perang Dingin

Rumah Riza Chalid Digeledah Kejagung Terkait Kasus Korupsi Minyak Mentah

“Eskalasi tarif terus memperburuk prospek pertumbuhan global, meninggalkan risiko penurunan lebih lanjut terhadap permintaan minyak. Tanpa adanya tanda-tanda de-eskalasi, risiko tetap condong ke sisi negatifnya,” kata kepala strategi komoditas di ING Groep NV di Singapura, Warren Patterson dikutip dari Bloomberg elallui katadata, Rabu (9/4/2025).

Trump Dorog Penerapan Bea Masuk

Trump terus mendorong penerapan bea masuk yang lebih tinggi untuk 60 mitra dagang yang ia sebut sebagai pelanggar terburuk. Pungutan ini berlaku setelah tengah malam waktu New York. Dia juga menerapkan bea masuk sebesar 104% untuk banyak barang Cina setelah Beijing membalas AS dengan bea masuknya sendiri.

“Dengan asumsi Cina tidak mengumumkan putaran tarif balasan lainnya, maka Brent seharusnya dapat bertahan di atas US$ 60 per barel. Namun, jika kita melihat putaran pembalasan lainnya, maka penurunan lebih rendah hingga US$ 60 tampaknya mungkin terjadi,” kata kepala riset komoditas dan karbon di Westpac Banking Corp, Robert Rennie.

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.