Tekan Polusi Udara dan Anggaran, Pemerintah Bakal Batasi Penjualan BBM Bersubsidi

[info_penulis_custom]
pembatasan pertalite
(Ilustrasi.Unsplash)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia berencana melakukan pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, mulai 1 Oktober 2024.

Penekanan ini bertujuan untuk mengatasi polusi udara dan meningkatkan efisiensi anggaran negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembatasan ini bertujuan untuk mengurangi polusi udara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Dengan mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, diharapkan dapat menurunkan emisi kendaraan bermotor.

Pembatasan Pembelian Pertalite Tekan Anggaran Negara

Menurutnya, langkah ini dapat mengurangi beban anggaran negara yang dialokasikan untuk subsidi BBM. Dengan cara ini, penggunaan anggaran dapat lebih fokus pada program-program lain yang lebih prioritas.

BACA JUGA: Pembatasan Pembelian Pertalite 1 Oktober, Segera Bikin QR Code Pertamina!

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pembatasan pembelian Pertalite dan Solar akan diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang sudah masuk tahap revisi.

Bahlil menyatakan, pemerintah tengah menentukan waktu yang teapt untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

“Nantinya, peraturan terkait pembelian BBM bersubsidi akan diatur dalam Permen ESDM,” kata Bahlil melansir Antara.

Pertalite Tidak akan Tersedia di Seluruh SPBU

Pertamina juga menyampaikan, tidak akan menyediakan BBM Pertalite di masa mendatang. Tujuannya, distribusi BBM agar tepat sasaran sesuai persediaan yang terimplementasi pemerintah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan, SPBU yang boleh menjual Pertalite mengacu pada pertimbangan  penting.

Pertama, SPBU yang berada di jalur transportasi umum akan menjadi utama, lantaran dapat terakses oleh masyarakat yang masuk kategori penerima BBM subsidi.

Kemudian, SPBU yang berada di kawasan pemukiman menengah ke atas kemungkinan  tidak akan menjual Pertalite, mengingat masyaraktnya memiliki daya beli tinggi dan kemungkinan tidak memerlukan BBM bersubsidi.

“Dengan memperhatikan pertimbangan jalur transportasi umum, tidak berada di area pemukiman menengah ke atas, di luar daerah industri. Diharapkan dengan upaya tersebut BBM bersubsidi yang disalurkan bisa lebih tepat sasaran,” kata Heppy.

Heppy juga menuturkan, SPBU di luar daerah industri akan mendapatkan persediaan Pertalite, untuk mencegah penyalahgunaan BBM bersubsidi dari sektor industri besar yang seharusnya tidak menerima subsidi.

Kriteria Kendaraan yang Bisa Membeli BBM Subsidi

Lebih lanjut, adapun kriteria yang dapat membeli BBM subsidi, yaitu:

  1. Angkutan Umum dan Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok
    • Kendaraan yang diutamakan untuk mendapatkan BBM subsidi meliputi angkutan umum dan kendaraan yang mengangkut bahan pangan atau bahan pokok. Ini bertujuan untuk memastikan subsidi lebih tepat sasaran.
  2. Pembatasan Berdasarkan Kapasitas Mesin
    • Terdapat usulan untuk membatasi pembelian Pertalite hanya untuk mobil dengan kapasitas maksimal 1.400 cc dan motor di bawah 150 cc. Kendaraan dengan kapasitas mesin lebih besar mungkin tidak akan diperbolehkan membeli BBM bersubsidi.
  3. Kendaraan Pelat Hitam
    • Ada dua skenario yang diusulkan: melarang semua kendaraan pelat hitam atau membatasi pembelian Pertalite hanya untuk mobil dengan kapasitas maksimal 1.400 cc.

 

(Saepul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Strategi Bisnis: Fokus

3

UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar

4

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

5

Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.