Viral Cium Hajar Aswad Resiko Kena HIV/Aids, IDI Angkat Bicara

[info_penulis_custom]
foto (net)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Belum lama ini muncul isu yang berasal dari video di media sosial Facebook yang menarasikan jika mencium Hajar Aswad menjadi media penularan berbagai penyakit, salah satunya HIV-AIDS.

Pada video viral itu memperlihatkan, seorang pria sedang mencium Hajar Aswad berkali-kali.

“Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya. Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau COVID..atau HIV,” tulis akun Pan** Ana** dalam unggahan Facebook-nya.

“Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???,” lanjut unggahan tersebut.

BACA JUGA: Temuan Zat Kanker, Indomie Ditarik di Malaysia!

Keraguan dari pengunggah video itu pada Batu Hajar Aswad yang disakralkan dalam Agama Islam turut ditanggapi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.

Zubairi Djoerban menanggapi dari sisi ilmiahnya. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti yang valid dalam mencium Hajar Aswad menjadi penghantar HIV-AIDS.

“Terkait dengan mencium batu, hingga saat ini pun tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV,” tulis Prof Zubairi dalam akun Twitter-nya atas izin yang bersangkutan, Rabu (10/5/2023).

Zubairi menegaskan, pemicu HIV-Aids berawal dari hubungan seksual pemakaian jarum suntik secara bergantian oleh pengguna narkoba, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya.  Dia menambahkan, bahwa berciuman tidak menularkan HIV-AIDS, pada kondisi tertentu.

“Demikian pula dengan berciuman. Tidak menularkan HIV kecuali kalau deep kissing (berciuman menggunakan lidah), kalau dua-duanya ada sariawan. Nah itu ada risiko walaupun belum ada bukti cukup kuat,” ungkap Prof Zubairi.

Maka bisa disimpulkan, kata Zubairi, batu yang telah dicium oleh jutaan umat Muslim tersebut bukaanlah menjadi media HIV/AIDS.

Lebih lanjut, kata Zubairi, bahwa mencium Hajar Aswad bukanlah syarat sah ibadah haji. “Sehingga tidak benar bahwa menciumi batu yang diciumi orang lain bisa terinfeksi HIV,” pungkasnya.

BACA JUGA: Waspada! Ini Tanda-tanda Kanker pada Anak

(Saepul/Dist)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.