Viral Stok Sepeda Listrik Numpuk, Netizen: Harganya Nggak Ngotak!

[info_penulis_custom]
sepeda listrik numpuk
(Ilustrasi.United)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Belum lama ini beredar foto-foto penampakan sepeda listrik yang berjejer di sebuah diler, viral di media sosial. Stok sepeda listrik pada diler tersebut, disebut numpuk alias tidak terjual.

Dalam unggahan Instagram @awreceh.id, beberapa netizen mengungkapkan alasan utama mengapa kendaraan listrik tersebut tidak laris terjual di pasaran.

Salah satunya adalah akun X, @katsu_0l0 beropini, bahwa sepeda listrik memiliki waktu pengisian daya yang lama dan biaya perawatan yang cukup mahal. Akun tersebut juga menyoroti harga baterai yang tidak terjangkau oleh banyak orang.

“Kenapa enggak worth to buy, karena pertama ngecharge lama, enggak efficient kendaraan bbm fosil. Maintenance mahal, kebayang ganti baterai pas lagi butuh uang. uang mepet,” tulis akun tersebut.

Selain itu, ia juga mengutarakan pandangannya tidak larisnya kendaraan listrik, salah satu penyebabnya terkait infrastruktur pengisian daya yang belum merata dan terbatasnya jarak tempuh motor listrik.

Menurutnya, hal ini menjadi kendala bagi pengguna yang memiliki mobilitas tinggi.

“Alasan lainnya, infrastruktur belum merata. Jarak tempuh terbatas, kebayang ngantor sekali jalan 30 KM kalau PP 60 KM, ga cukup baterainya,” tambahnya.

Tidak hanya itu, netizen lainnya, yaitu pemilik akun X @momonmotov59313, juga memberikan tanggapan terkait fenomena kendaraan listrik yang numpuk di pasaran.

BACA JUGA: Motor Listrik Adora Kok Bisa Sama dengan Produk China?

“Desainnya enggak banget, enggak bisa atau jarang yang bisa tune up biar ngacir kayak motor bensin, sparepart atau aksesorisnya pun kayak terbilang gak jelas ada apa enggaknya, dan harganya juga enggak ngotak,” ujarnya.

Berbagai pandangan dari netizen mengindikasikan bahwa meskipun ada subsidi dari pemerintah untuk motor listrik, sejumlah kendala teknis dan ekonomis masih membuat kendaraan kurang diminati.

Kendala seperti waktu pengisian baterai yang lama, biaya perawatan, keterbatasan infrastruktur, dan masalah desain serta aksesori menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.