Ketua DPD Gerindra Jabar Laporkan Akun Medsos Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik

[info_penulis_custom]
Tim kuasa hukum Hj Amir Mahfud, Wahyu Saeful Ma'arif seusai membuat laporan di Polres Tasikmalaya.(Doel/TM).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

TASIKMALAYA, TEROPONGMEDIA.ID – Akun Media Sosial (Medsos) kang mumuh muhaemin dan pengisi konten Mimih Haeruman dilaporkan ketua DPD Gerindra Jawa Barat, H. Amir Mahfud ke kepolisian Polres Tasikmalaya, Senin 14 April 2025.

“Kami dikuasakan langsung untuk membuat laporan dugaan pencemaran nama baik l, berdasarkan isu-isu yang sedang merebak di masyarakat dan di media sosial,” kata Tim kuasa hukum Hj Amir Mahfud, Wahyu Saeful Ma’arif.

Salah satu isu dalam medis sosial itu, lanjut Wahyu, secara langsung menyasar Amir Mahfud secara pribadi dengan menyebut masuk organisasi keagamaan.

“Isu tersebut salah satunya adalah isu keterlibatan beliau di salah satu organisasi keagamaan yaitu Syiah, lalu isu menyangkut nama besar di Kabupaten Tasikmalaya,” ungkap Wahyu.

Wahyu memastikan, sudah diketahui dan dipahami bahwa isu tersebut adalah berita bohong dan hoax. Baik pemilik akun dan pengisi konten, dua-duanya perlu dimintai pertanggungjawaban secara jelas dan dasar hukum atas keterangan mereka.

BACA JUGA:

Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Warnai PSU Kabupaten Tasikmalaya

Selain akun media sosial dan pengisi konten, lanjut Wahyu, pihaknya juga melaporkan pemilik akun aplikasi chating WhatsApp yang membahas atau mendiskusi terkait berita hoax keagamaan Syiah.

“Kita melaporkan Undang-undang ITE tentang pencemaran nama baik, karena memang yang dilakukan oleh pihak terduga di media sosial,” tambah Wahyu.

Sementara itu, terlapor yakni Mimih Haeruman mengatakan tidak keberatan jika dilaporkan. Ia menyebut setiap persoalan itu ada sebab dan akibat.

Menurut Mimih, urusan keyakinan datangnya dari kesadaran dan dari pengakuan. Artinya, keyakinan tidak bisa diperdebatkan dan tidak bisa dibawa ke ranah hukum.

Tetapi keyakinan itu adalah berdasarkan pengakuan dan kesadaran. Mimih mengaku, melontarkan pernyataan di media sosial tidak berdasarkan pendapat pribadi tanpa sebuah referensi.

“Jika seandainya tidak mengaku tinggal bicara tidak mengaku, kalau memang iya, tinggal bicara iya, kan saya sudah jelas referensinya kalau memang merasa tersinggung dengan pernyataan saya silahkan laporkan,” ucap Mimih.

(Doel/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.